Senin, 30 September 2013

Pembutan struktur terpenoid dari fraksi n-heksan


PERCOBAAN DUA SENYAWA TERPENOID ALKOHOL DARI
RIMPANG LENGKUAS MERAH

Proses Fraksinasi dilakukan dengan beberapa metode diantaranya
Kromatografi Vakum Cair (KVC). Sebanyak 15,0 g sampel dilarutkan ke
dalam 15 mL n-heksana diteteskan sedikit-sedikit ke silika impreg, diaduk sampai homogen selanjutnya dikeringkan dan dimasukkan ke dalam kolom kemudian diratakan. Elusi diawali dengan pelarut non polar (n-heksana) dilanjutkan dengan kombinasi pelarut dengan polaritas meningkat (metilen klorida, etil asetat, terakhir metanol). Masing-masing pelarut dimasukkan ke dalam kolom secara perlahan-lahan, kemudian dihisap dengan pompa vakum. Masing-masing fraksi ditampung dalam wadah terpisah sehingga menghasilkan 30 fraksi. KVC dilakukan sekali lagi untuk ekstrak sisanya (16,6 g). Semua fraksi diamati pola senyawanya dengan KLT.
Spektra IR senyawa 1 menunjukkan adanya sistem alifatik (bilangan gelombang 2849,3 dan 2918,9 cm-1) dan tidak ada gugus aromatik (bilangan gelombang sekitar 3000 cm-1).
Mengandung gugus NH atau OH (bilangan gelombang 3210,9 dan 3330,8
cm-1). Kemungkinan senyawa ini golongan alkaloid. Oleh karena itu coba dibuktikan dengan uji Dragendorff, Meyer dan Wagner. Semua uji alkaloid ini tidak terbentuk endapan atau negatif alkaloid. Jadi dapat disimpulkan bahwa senyawa 1 termasuk golongan terpenoid yang mengandung gugus alkena dan gugus hidroksil (alkohol).

Spektrum inframerah (IR) senyawa 2 mengandung gugus alifatik (bilangan gelombang 2957 cm-1, 2935 cm-1, 2902 cm-1, 2891 cm-1 dan 2866 cm- 1) dan tidak ada gugus aromatik
(bilangan gelombang sekitar 3000 cm-1). Hal ini juga didukung oleh data spektrum UV. Senyawa 2 mengandung gugus NH atau OH (bilangan gelombang 3269,3 cm-1) dan terdapat ikatan C-O atau C-N pada bilangan gelombang 1059 cm-1. Senyawa 2 juga mempunyai gugus dimetil geminal pada bilangan gelombang 1377,2 dan 1462,1 cm-1 yang merupakan ciri khas senyawa golongan terpenoid. Hal ini juga sesuai dengan data KLT bahwa senyawa 2 tidak berpendar di bawah lampu UV tetapi tampak noda jika disemprot dengan CeSO4 dalam H2SO4 2N setelah dipanaskan. Dapat dipastikan bahwa gugus yang terdapat dalam senyawa 2

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan ini dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa senyawa 1 dan 2 yang berhasil diisolasi dari rimpang lengkuas merah adalah
golongan terpenoid alkohol.
“kutipan n-heksan”
Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia C6H14 (isomer utama n-heksana memiliki rumus CH3(CH2)4CH3). Awalan heks- merujuk pada enam karbon atom yang terdapat pada heksana dan akhiran -ana berasal dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang menghubungkan atom-atom karbon tersebut. Seluruh isomer heksana amat tidak reaktif, dan sering digunakan sebagai pelarut organik yang inert. Heksana juga umum terdapat pada bensin dan lem sepatu, kulit dan tekstil.
Ini salah satu artikel yang saya baca pada umumnya beberapa artikel y saya melihat / membuktikan bahwa sisuatu tumbuhan memiliki senyawa / struktur terpenoid, mereka menggunakan n-heksan, y saya tanyakan kenapa harus n- heksan duluan??? Sedangkan saya baca lagi pada suatu artikel n- heksan tersebut tidak reaktif??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar