Isolasi
alkaloid pada DAUN Melochia umbellata (Houtt.) Stapf. Var. Deglabrata
Penyiapan Sampel
Daun M.
umbellata var. deglabrata dideter-minasi di Laboratorium
Farmakognosi Fitokimia, Fakultas Farmasi UNHAS. Sampel daun dikumpul-kan dari
kota Makassar, Sulawesi Selatan, diber-sihkan dan dikeringkan dengan cara
diangin-anginkan di tempat yang tidak terkena sinar mata-hari. Setelah kering
daun diserbukkan untuk siap digunakan sebagai bahan penelitian.
Pembuatan Ekstrak
Sebanyak
500 g serbuk daun dimasukkan ke dalam wadah maserasi kemudian ditambahkan 2
liter n-heksan dan dibiarkan selama 24 jam sambil sekali-sekali diaduk. Filtrat
disaring dan ampas direndam lagi dengan pelarut yang sama. Hal ini dilakukan
sebanyak 3 x 24 jam. Filtrat di-kumpulkan dan diuapkan pada rotavapor hingga
diperoleh ekstrak n-heksan kental. Ampas dike-ringkan kemudian dengan cara yang
sama dieks-traksi kembali dengan metanol hingga diperoleh ekstrak metanol.
Partisi dan Fraksinasi Komponen Kimia
Ekstrak
metanol dipartisi dengan etil asetat hingga diperoleh ekstrak metanol larut
etil asetat dan yang tidak larut etil asetat. Ekstrak metanol yang larut etil
asetat difraksinasi dengan kromato-grafi kolom cair vakum (KCV) dengan fase
diam silika gel G-60 dan fase gerak yang memiliki gradien kepolaran yang meningkat,
berturut-turut n-heksan, n-heksan:etil-asetat 15:1, 10:1, 5:1, 1:1, 1:5,
etilasetat, etil-asetat:metanol 1:5, 1:1 dan me-tanol. Masing-masing fraksi
dipantau komponen kimianya dengan KLT menggunakan fase diam silika gel GF254 dan
fase gerak n-heksan : etilasetat (2:1), dan di-peroleh 12 fraksi, yang
selanjutnya diidentifikasi dengan pereaksi Dragendorf. Fraksi yang mengandung
alkaloid (fraksi 6 dan 7) diga-bung menjadi satu fraksi dan diisolasi lebih
lanjut dengan kromatografi lapis tipis preparatif.
Isolasi dan Pemurnian
Fraksi gabungan diisolasi dengan kroma-tografi
lapis tipis preparatif dengan fase diam silika gel PF254 dan fase gerak
n-heksan : etil asetat : amoniak (90:30:0,5) dan diperoleh 3 pita isolat
se-nyawa alkaloid Masing-masing pita pemisahan yang diperoleh dikerok kemudian
dilarutkan dalam kloroform – metanol (1:1), lalu dipisahkan antar komponen
kimia dengan silika gel dengan penya-ringan. Ada 3 senyawa alkaloid yang
diperoleh dan disebut sebagai senya-wa MU-1, MU-2 dan MU-3. Masing-masing
senyawa dimurnikan dan diuji ke-murniannya dengan KLT multieluen.
Permasalahan saya disini, bagaimana jika pada 3
pita isolat se-nyawa alkaloid Masing-masing pita pemisahan yang diperoleh
dikerok kemudian dilarutkan dalam kloroform
– metanol (1:1), yang pada perbandingan larutannya di ganti dengan (2:1)
atau pun (1:2) apa yang terjadi masih bisakah terpisah???
Berdasarkan litelatur, Alkaloid dalam bentuk bebas tidak larut dalam air, tetapi larut dalam kloroform, eter dan pelarut organik lainnya yang bersifat relative non polar. Alkaloid dalam bentuk garamnya mudah larut dalam air. Jadi menurut saya, apabila perbandingan larutannya diganti alkaloid tetap akan dapat dipisahkan, hanya saja banyaknya alkaloid yang akan larut dalam senyawa itu akan berbeda, karena kloroform merupakan non polar dan metanol adalah semi polar, sehingga pada saat penotolan diharapkan hasil yang baik dikarenakan tingkat kepolaran yang seimbang. apabila persentasinya atau perbandingannya diganti tentu hasilnya tidak semaksimal pada saat perbandingan (1:1)
BalasHapusseperti yang kita ketahui , sifat alkaloid dalam bentuk bebas larut dalam pelarut non polar tetapi dalam bentuk garamnya larut dalam air.
BalasHapusdengan perbandingan kloroform yang bersifat nonpolar dan metanol yang bersifat semi polar (1:1) maka diharapkan hasil yang maksimal karena tingkat kepolaran yang seimbang.
tetapi jika perbandingannya 1:2 atau 2:1 maka hasilnya tidak semaksimal pada saat tingkat kepolaran yang seimbang.