Jumat, 01 November 2013

Isolasi Golongan Flavonoid


Isolasi Golongan Flavonoid Pada Daun Dandang Gendis

Tahap isolasi dilakukan untuk mengambil senyawa golongan flavonoid dari ekstrak etanol serbuk daun dandang gendis. Golongan senyawa flavonoid diisolasi karena memiliki efektivitas sebagai senyawa antioksidan. Sifat antioksidan ini dapat terlihat dari efektivitas senyawa flavonoid dalam menangkap radikal bebas. Efektivitas senyawa tersebut sangat bergantung pada struktur kimia dan
substitusi gugus-OH yang dimilikinya.

Senyawa flavonoid dipisahkan dari ekstrak etanol 70% dengan cara ekstraksi cair-cair. Sebelum dilakukan pemisahan terhadap senyawa flavonoid terlebih dahulu dilakukan penghilangan lemak yang mungkin saja ikut terekstrak dalam ekstrak etanol 70%, yaitu dengan partisi menggunakan n-heksana. Ekstrak etanol 70% yang bebas lemak kemudian dihidrolisis menggunakan asam. Hidrolisis ini dilakukan untuk memecah ekstrak menjadi glikosida dan aglikonaglikon flavonoid. Aglikon flavonoid dipisahkan dari fraksi gulanya dengan partisi menggunakan etilasetat (Markham 1988). Ekstrak etilasetat kemudian dilakukan uji golongan flavonoid (Tabel 4) untuk memberikan informasi jenis senyawa flavonoid secara kualitatif pada ekstrak tersebut. Hasil uji menunjukkan warna krem dan kuning ketika ditambahkan pereaksi CH3COOPb dan NaOH, sehingga dapat diketahui ekstrak tersebut positif terhadap flavon dan flavonol (Gambar 7).

Pemisahan aglikon-aglikon flavonoid dari ekstrak etilasetat dilakukan dengan kromatografi kolom menggunakan proseselusi gradien, yaitu ekstrak di dalam kolom dielusi pertama kali dengan senyawa yang bersifat nonpolar lalu ditambahkan tingkat kepolarannya sampai dielusi dengan senyawa yang polar. Sebelum dilakukan pemisahan dengan kolom kromatografi terlebih dahulu dilakukan pencarian eluen terbaik dengan menggunakan berbagai jenis pelarut yang berbeda kepolarannya, yaitu CHCl3, metanol, etilasetat, dan dietileter. Pengujian ekstrak etilasetat pada plat KLT GF254 menunjukkan pemisahan yang baik menggunakan eluen CHCl3: metanol (9:1). Noda pemisahan dideteksi di bawah lampu UV 254 nm. KLT menggunakan eluen CHCl3: metanol (9:1) menunjukkan 4 noda di bawah sinar UV (Gambar 8).
Ekstrak etilasetat sebanyak 0,5243 g dipisahkan menggunakan kolom
kromatografi dengan silika gel kolom sebagai fase diam dan eluen sebagai fase
geraknya. Fraksi yang diperoleh dari pemisahan ini berjumlah 364 fraksi. Fraksifraksi yang memiliki noda dan Rf yang sama digabungkan kemudian diuapkan hingga pekat dan ditimbang bobotnya. Fraksi (F) yang diperoleh dari nilai Rf dan noda yang sama berjumlah 4 fraksi (Gambar 9). Bobot keempat fraksi tersebut secara berurutan adalah 0.0281, 0.1389, 0.0479, dan 0.2084 g dengan nilai rendemen setiap fraksi secara berurutan sebesar 5.36, 26.49, 9.14, dan 39.75 %b/b dari 0.52 gram ekstrak etilasetat (Lampiran 3). Keempat fraksi ini diuji aktivitas antioksidannya untuk menentukan fraksi teraktif.

Permasalahan saya disini: pada pemisahan Aglikon flavonoid dari fraksi gulanya dengan partisi menggunakan etilasetat, apakah ada senyawa lain yang bisa menggantikan etilasetat, kalau ada sebutkan dan bagaimana mekanismenya, kalau tidak ada, kenapa bsa gak ada, dan kenapa harus etilasetat???

3 komentar:

  1. ada,seperti yang dikatakan pada materi diatas matanol dan dietileter adalah eluen yang bisa digunakan dalam pemisahan aglikon hanya saja eti asetat adalah eluen terbaik dalam proses ekstraksi

    BalasHapus
  2. Baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda mengapa pada pemisahan Aglikon flavonoid dari fraksi gulanya dengan partisi menggunakan etilasetat, apakah ada senyawa lain yang bisa menggantikan etilasetat, kalau ada sebutkan dan bagaimana mekanismenya, kalau tidak ada, kenapa bsa gak ada, dan kenapa harus etilasetat???

    Menurut pendapat saya, dari artikel anda diatas mengenai Isolasi Golongan Flavonoid Pada Daun Dandang Gendis sudah dapat diketahui kenapa yang digunakan adalah eluen etil asetat. Hal ini dikarenakan etil asetat berdasarkan hasil uji golongan flavonoid bernilai positif seperti dapat dilihaat pada (Tabel 4),dengan etil asetat dapat memberikan informasi jenis senyawa flavonoid secara kualitatif pada ekstrak tersebut. Hasil uji menunjukkan warna krem dan kuning ketika ditambahkan pereaksi CH3COOPb dan NaOH,

    BalasHapus
  3. Etil asetat dapat dianti dengan eluen lain contohnya seperti pada artikel anda yaitu metanol dan dietil eter. Akan tetapi yang digunakan dalam pemisahan aaglikon merupakan eluen terbaik sehingga digunakanlah etil asetat

    BalasHapus